6/12/2013

Visi Misi Strategi Hidup ala Al-Qur`an

Visi Misi Strategi Hidup ala Al-Qur`an
Oleh Ahmad Fikri Sabiq
Sedikit mengurai tentang isi dari surat Al-Fatihah, ayat-ayat dalam surat ini memberikan inspirasi untuk menggapai kebahagiaan dalam hidup. Ayat pertama, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,” menggambarkan tentang visi atau tujuan hidup.
Visi atau tujuan hidup adalah berkarya dengan atas nama Allah, mengharap ridha dan rahmat-Nya dalam mencari kebahagiaan dunia dan akhirat.

Allah swt mengenalkan Diri-Nya dengan sifat-Nya Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ini memberikan motivasi kepada setiap manusia untuk senantiasa mengharapkan asih dan sayang dari-Nya
Dari ayat tersebut, sudah semestinya bagi setiap umat yang beriman kepada Allah swt dalam menjalankan kehidupan ini untuk senantiasa diorientasikan kepada Allah swt. Dalam setiap mencari ilmu, bekerja, beribadah, dan lainnya, hendaknya setiap insan yang diciptakan sebagai ahsani taqwim tidak melenceng dari garis-garis yang telah ditetapkan oleh-Nya, serta segala peran ditujukan untuk memperoleh ridho-Nya, sehingga  bisa menikmati perjalanan hidup ini dengan berperilaku yang Allah banget.
            Selanjutnya, pada ayat kedua sampai keempat, Allah Swt. memberikan gambaran siapa Dia. Dialah Allah yang menjadi Robbil ‘alamin, 228Yang Maha Rahman dan Maha Rahim, Dzat yang memiliki segalanya.
Selanjutnya, untuk mencapai visi tersebut bisa dilihat dalam ayat kelima, yang artinya “Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.” Ada dua poin yang dapat diamati dari ayat tersebut, “kami sembah” dan “kami meminta pertolongan”. Untuk mencapai tujuan, keinginan dan cita-cita, hendaklah setiap ‘abid memenuhi poin  yang pertama dulu, yaitu beribadah kepada Allah. Setelah itu, juga melaksanakan poin kedua, berdo’a kepada-Nya.
Allah swt memberikan tambahan cara lainnya, yaitu bertaqwa dan bertawakkal kepada-Nya. Dalam firman-Nya, “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. At-Thalaq : 2-3)
Taqwa berarti menta’ati perintah dan larangan-Nya. Maksudnya yaitu menjaga diri dari kemurkaan dan adzab Allah swt. (Imam An-Nawawi dalam Tahriru Al-Fazhil Tanbih: 322)
Hampir sama dengan pendapat tersebut, taqwa adalah menjaga diri dari siksa Allah dengan menta’ati-Nya, yakni menjaga diri dari pekerjaan yang mengakibatkan siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya. (Imam Al-Jurjani dalam Kitabut Ta’rifat: 68).
Selain tentang bertaqwa, ayat di atas juga menginspirasikan tentang bertawakkal. Tawakkal adalah menyandarkan diri kepada Allah tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepada-Nya dalam kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tentram. (Al-Ghazali).
Bertawakkal bukannya hanya menyerahkan segala urusan kepada-Nya, tapi penyerahan urusan tersebut dilakukan setelah berusaha. Ketika segala usaha dengan mengerahkan segala kemampuan sudah dilakukan, dan tinggal menunggu hasil, maka yang bisa dilakukan adalah berdo’a dan menyerahkan segalanya kepada-Nya. Keadaan inilah merupakan keadaan yang bisa disebut dengan bertawakkal.
Jadi, misi atau hal yang bisa dilakukan untuk menjadi pribadi yang Allah banget adalah dengan beriman, beribadah, bertaqwa, dan bertawakkal kepada Allah swt, Dzat yang telah berfirman bahwa jin dan manusia ini diciptakan tidak lain adalah untuk menyembah atau beribadah kepada-Nya.
Surat al-Fatihah tersebut juga memberikan gambaran tentang strategi hidup, yaitu terdapat dalam ayat keenam, “tunjukkanlah kami jalan yang lurus.” The underline point-nya yaitu jalan yang lurus. Untuk menggapai kesuksesan di dunia dan akhirat, strateginya yaitu meniti jalan yang lurus, yakni Islam, dengan dibarengi beribadah dengan mengamalkan ajaran-ajaran yang telah ditetapkan dalam Al Qur’an dan Hadits.
Setelah memiliki visi, misi, dan strategi dalam menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan kelak di akhirat, langkah selanjutnya yaitu action plan gaya hidup (life style). Ini tercermin dalam ayat tarakhir dari surat Al-Fatihah, “yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bulan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat.”
Pembahasan pada bagian ini yaitu tentang gaya hidup (life style), yaitu berupa sebuah keteladanan (best practice) yang divisualisasikan dalam kata “orang yang telah Engkau beri nikmat.” Orang-orang yang diberi nikmat yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada`, shalihin, dan lainnya. Dan juga sebuah rasa untuk mengelola resiko (risk), yaitu mengelola resiko dengan tidak melakukan kerusakan dan menjaga diri dari perbuatan orang-orang yang dimurkai dan tersesat. (Heru, Inspiring Qur`an).
Itulah visi, misi, strategi dan life style yang diinspirasikan oleh Allah swt melalui surat Al-Fatihah. Tentunya masih banyak lagi inspirasi lainnya yang Allah berikan dalam kalam-Nya yang lain.
So, setiap hamba Allah yang yakin dengan kemahabesaran-Nya, sudah sepantasnya untuk memiliki visi, tujuan atau goal dalam hidup yang diorientasikan kepada hal-hal yang telah Allah tetapkan. Dan goal tersebut mengarah pada pembentukan pribadi yang tangguh, santun, cerdas, dan positif, serta mengarah kepada peran manusia sebagai kholifatullah fil ardl, manusia diminta mengelola bumi seisinya ini, serta merawat dan menjaganya, dan melakukan hal bermanfaat untuk orang lain.
Orang kerdil adalah orang yang bertindak untuk diri sendiri, sedangkan orang besar adalah orang yang bertindak untuk kemanfaatan orang lain, agama, umat, bangsa, dan negara.
Semoga  Allah swt selalu memberikan bimbingan dan kekuatan. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar

 

terimakasih atas kunjungannya

we love palestina

Lambang LDK

hubungi kami di:

Jl. Tentara Pelajar No. 2 gedung A, Lt. I kampus I STAIN Salatiga 50721
Phone: 085744479682
E-mail: ldkdarulamal.stainsltg@gmail.com
FB: LDK Darul Amal STAIN Salatiga "